Minggu, 14 Juni 2015

Resensi Buku Indahnya Romantika Ibu Ideologis



Identitas Buku
Judul                     : Indahnya Romantika Ibu Ideologis
Pengarang             : Ratna Mufida, dkk
Editor                    : Abu Faaris
Cetakan                : Kedua, Juli 2012
Penerbit                : Al Azhar Freshzone Publishing
Tebal                     : 228 hlm.

Resensi:
Sudah fitrah seorang perempuan ingin menjadi seorang ibu. Apalagi ibu ideal yang selalu baik, penyabar dan lain-lain. Namun pada praktiknya hal itu tidak mudah dikerjakan. Seorang ibu apalagi yang sudah ideologis kadang harus membagi waktu untuk semua tuntutan. Tuntutan yang pertama adalah harus menjadi ummu/ ibu yang bertanggung jawab terhadap pengasuhan anak-anaknya. Tuntutan yang kedua adalah pengatur urusan rumah tangga. Mulai dari kebersihan rumah sampai urusan masak dan kebutuhan gizi anggota keluarga. Tuntutan yang ketiga adalah mendakwahkan Islam ke tengah masyarakat untuk tegaknya syariat Islam di dunia ini. Yang terakhir adalah aspek ideologis. 

Menjaga ketiga tuntutan tersebut memerlukan kemampuan manajerial yang baik. Bagaimana agar ketiganya bisa berjalan sesuai? Bagaimana mengatur waktunya? Bagaimana jika ibu menghadapi problem sistemik atau ujian yang lain?

Dalam buku ini para pembaca bisa mengambil pelajaran bagaimana menjadi ibu ideal. Banyak tips dan hikmah yang dibagi para kontributor lewat kisah nyatanya.

Saya menyukai semua ceritanya. Namun ada beberapa cerita favorit saya. Cerita favorit yang pertama ada di season 1 : Sekolah untuk buah hatiku. Pada cerita pertama yang dituturkan oleh Ibu Asri Supatmiati berjudul “ Ini Cerita Tentang Tsabitaku”. Membaca cerita ini membuat saya terinspirasi untuk mengajarkan anak saya keterampilan menulis. Untuk meningkatkan ikatan batin antara ibu dan anak, ibu dapat menuliskan perhatiannya dalam bentuk tulisan. Cara ini jauh lebih efektif daripada marah-marah.

“Terkadang, saat lidah kelu, tulisan menjadi perlu. Bahkan, sering, tulisan jauh lebih “dalam” dibanding sekadar ungkapan lisan.”

“ Aku juga percaya, suatu waktu, terkadang anak juga butuh “pengabaian”.

“ Untuk sama-sama bersinergi antara ibu dan anak, saling mencurahkan isi hati lewat tulisan adalah salah satu pilihannya.”

Sedangkan cerita yang kedua dan ketiga favorit saya adalah pada season keempat: Ibu Cerdas Finansial. Ada dua judul yang saya suka. “Tips Mengatasi Kantong Bolong” dan “Mengatur Pola Jajan Anak, Gak Sulit Koq!”. Cerita keduanya adalah tentang tips bagaimana seorang ibu cerdas mengatur urusan finansial.

Kutipan yang saya suka pada cerita “Tips Mengatasi Kantong Bolong” :

“Miliki anggaran belanja bulanan walau sederhana”

“Cermati harga barang-barang dari tempat belanja yang berbeda-beda kemudia membandingkan, mengutamakan berbelanja barang yang termasuk kebutuhan”

“Dahulukan 10% penghasilan untuk infaq di jalan dakwah, baru kemudian kebutuhan sehari-hari dan sedekah”

Kutipan yang saya suka pada cerita “Mengatur Pola Jajan Anak, Gak Sulit Koq!”:

“Perlu suatu prinsip dalam mengatur pola kehidupan anak sejak dini yang tentunya juga dilakukan oleh orang tua”

“ Perlu perencanaan dalam membeli mainan sesuai dengan maksud edukasi”

“Batasan untuk jajan makanan adalah halal dan thoyib”

“Tetap tenang dan tidak tersulut jika anak sedang emosi, marah dan mengamuk. Tetap menunjukkan kasih sayang kita”

Masih banyak tips dan cerita lain yang menarik. Sila dibaca sendiri supaya lebih asyik. ^__^

Tidak ada komentar: