Jumat, 11 September 2015

I Do What I Believe. (Aku lakukan apa yang aku percaya)

Hai Sobat FRESH, mau tau banget nih? Hii kepo-ers bingits. Ini serius, apa sih yang kalian percaya?

Apakah kalian percaya hal-hal ini?
-          I Believe I Can FLY  ( Aku percaya aku bisa TERBANG )
-          I Don’t want to believe, I want to know ( Aku tidak mau percaya, Aku mau tahu )
-          Believe in your dreams  ( Percaya pada mimpimu )
-          Believe in yourself  ( Percaya pada dirimu )
-          I believe in God, but……  ( Aku percaya pada Tuhan, tapi…… )

Sebagai remaja muda trendi masa kini, pasti tau bangetlah jargon seperti di atas. Secara jargon di atas selalu digembar-gemborin di film, novel, pergaulan dll. Kalimat yang pertama itu ada di lagunya R.Kelly. Kalimat kedua ada di novel sains. Kalimat ketiga dan keempat ada di training motivasi. Dan yang paling terakhir ga usah dipikirin deh daripada mumet.

Dari sekian banyak kalimat senada, kita harus hati-hati terhadap apa yang kita percayai. Contohnya nih kalau ada temen bilang “I believe in Jesus”. Mungkin dia adalah penganut Kristen. So, hati-hati terhadap segala omongan kita. Kita mungkin akan dicap demikian. Kita juga harus mengerti dan paham maksud dari suatu kalimat sebelum kita omongin lagi. Misalnya pada kata-kata ini, “percayalah pada segala yang bisa kamu pikirkan, kamu bisa menjadikannya kenyataan”. “Percaya pada perasaanmu”. “Aku percaya pada karma yang berarti aku bisa melakukan hal-hal buruk kepada orang karena mereka berhak mendapatkannya”. “Aku mau percaya kalau ada alien”. “Jangan percaya pada semua yang kamu pikirkan”. Dan penggemar Justin Bieber, kamu pasti tahu judul lagu doi yang “Believe”. Tapi udah paham belom arti lirik lagunya?

Jadi apa sih arti percaya atau dalam Bahasa Inggris disebut Believe?

Kalau dilihat dalam kamus, Believe atau percaya dapat diartikan (1)menerima sesuatu atau mengakui bahwa  sesuatu memang benar atau nyata, (2) menganggap atau yakin bahwa sesuatu itu benar-benar ada.

Diantara sekian banyak kalimat seperti di atas, mana sih yang benar? Lalu bagaimana caranya untuk mendapat kepercayaan yang benar? Mau tau apa mau tau banget nih? Kalau mau tau banget ya caranya adalah harus tuh berpikir tentang pertanyaan yang paling mendasar. Apa saja mereka?

Pertama. “Where do we come from”? Ini adalah salah satu penggalan lirik lagunya Dream Theater. Jadul banget. Tapi kok kepikiran yah sampai buat lagu seperti ini? Iya karena setiap manusia mau tidak mau pasti dalam lubuk hatinya paling dalam (tsaaah) memikirkan hal ini. Walaupun dia kelihatannya abai, bodoh, dan tidak peduli. Karena ini adalah pertanyaan mendasar setiap manusia. Dari mana sih kita lahir? Apa bener manusia dari monyet? Siapa sih yang menciptakan kita? Siapa itu Pencipta?

Kamu yang mengaku gaul kalau sampai ga pernah mikirin Pencipta, beneran kebangetan. Pasti pernahlah berpikir tentang Pencipta. Cuman kadang ga pernah bener-bener membuktikan kalau ada Pencipta beneran. Cuma “percaya” aja. Atau kata Mamah, Papah, Pak Ustaz/ Bu Ustazah. Nah makanya yuk kita buktikan. Beneran kan ada Pencipta? Kalau dulu pepatah Arab mengatakan jika ada jejak kaki unta maka pasti ada untanya. Hal ini pun berlaku sama. Jika ada manusia dan alam semesta yang merupakan bekas-bekas penciptaan maka pasti ada yang kita sebut Pencipta. Selain itu manusia dan alam semesta ini pun bersifat terbatas dan bergerak teratur. Siapa sih yang mengatur semua ini? Kalau ada yang bilang ini terjadi dengan sendirinya kan aneh banget. Coba lihat contohnya di jalan raya. Kenapa semua serba semrawut? Kalau ada pengaturan ternyata lalu lintas terasa lebih baik kan? Apalagi alam semesta yang lebih rumit pasti ada yang mengaturnya. Jadi uda pasti ada yang namanya Sang Pencipta.

Kalau dalam Islam, kita menyebut Pencipta dengan sebutan Allah. Untuk mengenal Allah, bisa dikenali dari sifat-sifatnya. Sifat yang pertama adalah pasti bukan makhluk soalnya kan Dia adalah sang Khalik atau Pencipta. Kalau dia diciptakan pasti namanya makhluk. Selanjutnya adalah bersifat wajibul wujud atau pasti adanya. Udah kita buktiin di paragrap atas. Sedangkan sifat berikutnya adalah bersifat azali atau tidak berawal dan tidak berakhir. Kalau kita ngomongin asal dan zat Pencipta, akal kita ga bakalan sampe. Soalnya Pencipta bersifat tak terbatas sedangkan manusia bersifat terbatas. Bisa-bisa kita dikatain gila. *nyengir.

Pertanyaan kedua adalah mau ngapain sih kita di dunia? “Why are we here”? Coba dibuka lagi yuk AlQur’an surat adz-Dzariyat ayat 56. Allah mengatakan kalau manusia dan jin diciptakan untuk menyembah kepadaNya. Jadi Allah yang bilang yah kalau tugas kita di dunia ini adalah dalam rangka beribadah kepadaNya. Nah terus beribadah itu yang seperti apa sih? Nanti kita bahas setelah pertanyaan yang ketiga ini.

Ketiga, “Where we go when we die”? Ke mana sih setelah meninggal? Karena setiap orang pasti meninggal dunia. Coba ada apa ga orang yang hidup 250 tahun? Paling lama hidup juga 100 tahun kan? Kalau kata guru matematika, peluang orang mati itu satu. Alias pasti. Siapa yang mau lari kalau malaikat Izrail udah menjemput. Hiiii serem. Jadi kita ga mungkin menghindari. So lebih baik kita hadapi. Rasulullah bilang orang cerdas adalah orang yang mempersiapkan bekal setelah kematian. Apa maksudnya kita disuruh nyiapin kain kafan? Hehe ga lah. Yang harus dipersiapkan adalah amal kita karena nanti setelah kematian ada dua jalan. Mau ke surga atau neraka? Kamu mau pilih yang mana?

Rasanya semua pasti menjawab mau ke surga dooong. Bener nih yakin? Kalau mau ke surga sok atuh mati dulu. Mau? Hihi.

Kalau kita baca dalam terjemahan Al Qur’an, ada beberapa ayat yang menggambarkan tentang surga. Ohiya kalau ngomongin tentang surga dan neraka kita harus merujuk pada AlQur’an yah. Soalnya hanya Alquran yang sanadnya mutawatir. Kalau katanya..katanya.. mending dipertanyakan lagi. Karena surga dan neraka adalah perkara gaib. Kita ga bisa mengetahui kalau ga ada informasi sebelumnya. Emangnya dukun kali bisa tau. Dukun aja bisa boong.

Nah dalam Alqur’an digambarkan bahwa surga itu adalah tempat yang indah. Ada sungai susu yang mengalir, ada buah-buahan yang banyak, sungai khamer, madu. Orangnya ga pernah tua selalu muda. Wow pokoknya nikmat deh. Tak terbayangkan oleh pikiran kita sekarang.

Sedangkan neraka adalah kebalikannya. Kalau kita mau masuk ke dalamnya bukan disambut kayak di surga tapi dicemplungin. Masih mending kalau jatuhnya ke air laut. Ini mah ke api neraka yang mendidih. Makan dari nanah dan darah. Minum dari air yang sangat panas. Udah gitu terus disiksa sampai mati. Kemudian dihidupin lagi dan disiksa lagi terus selamanya. Hiiiii serem bingits. Seriusan. Siapa yang mau hidup dalam neraka selamanya? Yaudah yuuuk pada tobat. Jangan melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah. Lalu bagaimana caranya supaya tau apa-apa aja yang disuruh dan dilarang oleh Allah. Makanya #yukngaji. Dari mana kamu tau info kalau kamu ga cari tahu. Emang kamu orang pintar yang dapet wangsit dari mimpi. Hehe. Sekarang uda ga zaman ngandelin ngaji tanpa tau isi AlQur’an. Masa minim banget sih usahanya. Jangan cuma belajar tahsin aja. Lanjutin sampe bener-bener ngerti n paham Alqur’an. Hare gene masih maksiat? Udah ga zaman. Ga paham Alquran itu jadul banget. Sekarang zamannya orang tobat. Kan lagi trend tuh ngaji Qur’an di kereta. Nice banget.

Nah jadi gimana Sobat, pada percaya apa yang tadi saya jelaskan? Apa yang kamu pikirkan? Jangan hanya bilang percaya tapi juga harus bener-bener tahu dan yakin apa yang kamu lakukan. Buat apa sekolah, buat apa hidupmu, dsb.

Setelah kamu percaya, saatnya kamu yang menentukan pilihan. Kamu bebas memilih tapi kamu ga akan bebas dari konsekuensi pilihanmu. Maksudnya apa tuh? Sekarang kamu bebas mau nentuin sikap dan tindakanmu. Mau tetap bermaksiat? Apa mau taat? Mau tetep berkata kasar dengan orangtua? Mau masih berdua-duaan ama yang bukan mahrom? Terserah. Tapi beneran nanti kamu yang harus tanggung akibatnya sendiri.

Kalau kamu pilih tetep bermaksiat akibatnya ya masuk neraka. Sedangkan jika kamu pilih surga maka kamu kudu wajib taat sama Allah.

Do what you believe (Lakukan apa yang kamu percaya)

Sekarang kalau kamu percaya sama Allah maka kamu harus beribadah kepada Allah. Ini adalah penjelasan dari pertanyaan kedua tadi. Beribadah kepada Allah dengan cara bener-bener bertakwa kepada Allah. Gimana cara bertakwa? Takwa itu artinya menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Tujuan takwa adalah menggapai ridho rhoma, eh salah. Menggapai ridho Allah SWT. Dalam surat Al Hujurat ayat 13 Allah mengatakan orang mulia di sisiNya adalah orang yang bertakwa. Kemudian ada juga perintah untuk masuk Islam secara menyeluruh dan sempurna. Ga boleh setengah-setengah kudu total.

Kesimpulannya, bertakwa adalah seluruh amalan atau kegiatan hidup kita harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Karena syarat diterimanya amal adalah ikhlas dan sesuai dengan cara yang dicontohkan oleh Rasulullah. Trus gimana caranya bisa paham apa yang dicontohkan oleh Allah. Sekali lagi harus #yukngaji. Ngaji atau menuntut Ilmu Islam itu sebenernya wajib ‘ain. Artinya menuntut ilmu Islam itu bukan hanya tugas Ustaz/Ustazah. Seluruh kaum muslim wajib untuk menuntut ilmu. Allah memberikan pujian kepada yang menuntut ilmu dengan meninggikan derajat orang berilmu. Wah ini bisa jadi jalan menuju surga Allah.

Selain itu jika kamu percaya pada Allah kamu juga harus aktif berdakwah. Ga perlu harus jadi Ustaz/ Ustazah untuk bisa berdakwah. Sampaikanlah walau baru satu ayat yang kamu ngerti. Sampaikan ke orangtua bukan dengan cara menggurui yah. Bisa jadi dengan menanyakan dengan sopan kepada orangtua apa sih menurut mereka yang disebut beriman dsb. Kalau orangtua ga bisa jawab nah ajakin aja ikut kajian juga. Ajakinnya baik-baik yah bukan menyuruh. Itu udah termasuk berdakwah loh. Gampang kan? Mulai aja dari yang mudah-mudah dulu. Setelah itu tingkatin yah ke temen-temen dan yang lainnya.

Ternyata pada kenyataannya agak susah yah supaya tindakan kita sesuai dengan tujuan hidup yaitu menggapai ridha Allah. Pengennya sih masuk surga tapi masih aja bermaksiat kepada Allah, malas ibadah, malas dakwah, tidak menepati janji, suka ngegosip, tidak menjaga pergaulan, dan fangirling.

Kalau ada yang belom tau fangirling. Artinya adalah kegiatan mengidolakan seseorang. Yang pasti biasanya selebritis. Ngapain aja sih fangirling ini. Yang biasa-biasa aja sih biasanya kepo-in akun sosmednya, ngrumpiin kehidupan sehari-harinya. Sampai ada yang paling parah nguntit ke rumah atau mengubah (operasi plastic) wajahnya mirip seperti idolanya. Hiii pergaulan anak zaman sekarang.

Khusus yang masih suka fangirling. Hihi emang kalau remaja itu pasti punya idola yah. Selalu kepo ama apa yang dilakukan ama idola kita. Boleh ga sih? Inget lagi kita bebas memilih tapi kita ga bebas dari akibat pilihan itu. Fangirling itu akibat pola pikir yang diarahin ama media. Coba kalau ga ada tv dan internet. Mungkin idola itu ga akan diciptain. Hampir ga ada sih yang bisa menghindari pengaruh media sih. So, kalau ada yang melalaikan kita dari perintah Allah sebaiknya dihindari. Minimal dikurangi lah. Ingat-ingatlah tujuan kita. Lakukan apa yang kita percayai. Segera memperbanyak amal shalih dan menghilangkan kebiasaan buruk. Ingatlah nanti akan Hari Penghisaban. Hari di mana amal kita ditimbang. Mau banyakan amal baik apa amal buruk? Amal buruk tuh menggosip, kufur nikmat, buka aurat, membuang-buang waktu pada hal yang mubah, maksiat dll. Sedangkan amal baik itu diantaranya adalah bertakwa, sholat tepat waktu, zakat, infak, puasa, berdakwah dan menuntut ilmu.

Yuk lakukan apa yang kamu percaya!
  1. Mencintai Allah dan Rasul dengan mentaati seluruh perintah dan laranganNya
  2. Sholat wajib tepat waktu
  3. Mentaati Ibu dan Bapak dalam kebaikan
  4. Berpakaian menurut ajaran Islam
  5. Menjaga batas pergaulan
  6. Bersahabat dengan remaja muslimah sholehah lainnya
  7. Dll sesuai tuntunan Rasulullah yang diamanahkan Allah SWT
Kalau ada yang membelokkan kita dari jalan yang benar maka kita harus motivasi diri kita sendiri. Baca lagi terjemahan Alqur’annya. Surat Al Mu’minuun: 9-11, Al Kahfi: 107, Al Hajj: 56, Luqman: 8.

Mari berpikir mendalam lagi.

Di tengah banyaknya godaan, kita terus harus bisa berpikir mendalam atau merenung lagi. Berpikir tentang arti hidup. Sadar tentang diri kita sendiri. Kita adalah makhluk Allah. Kalau kita berani untuk bermaksiat maka kita harus merasakan perihnya derita di neraka. Ga mau kan? Makanya supaya terus sadar kita harus meminta kepada Allah diberikan petunjuk dari Allah supaya tidak tersesat. Kemudian harus percaya juga kepada janji Allah yang akan memberikan ganjaran surga di akhirat kelak. Itulah yang dinamakan beriman. Lanjutkan keimanan kita dengan bertakwa kepada Allah. Karena bertakwa adalah ekspresi keimanan dengan menjadikan Islam sebagai tolak ukur perbuatan kita. Sudahkah perbuatan kita semua setiap hari sesuai dengan aturan Islam? Kalau sudah berarti kepribadian kita telah menjadi unik. Penampilan, perilaku dan ucapan telah sesuai dengan Islam. Kalau belum yuk berlatik terus. Selamat berjuang!