Minggu, 25 April 2021

Berbeda Arah

 

Berbeda Arah

Aku melangkah ke Utara
Engkau jalan ke Tenggara
Akankah kita bersua?

Mungkinkah berjumpa?
Mungkin. Tapi itu sementara
Tak selamanya

Karena kita manusia
Tak akan diam saja
Terus melangkah ke suatu asa

Aku ingin ke sana
Engkau ingin berbeda
Mungkinkah berjalan seirama?

Kini kita bersama
Esok mungkin tak ada
Haruskah terus serta?

Pada suatu masa
Tak ada lagi kita
Karna arahnya telah berbeda

Senin, 26 April 2021

Sabtu, 24 April 2021

Dibalik Cemburunya Ye Ji

Nyai Seo Ye Ji jadi trending topik di jagat Twitter Indonesia beberapa waktu lalu. Kok bisa? Ternyata aktris ini dibongkar Dispatch (paparazinya seleb Korea) sebagai pacar dari aktor Kim Hyun Jung yang posesif. Ye Ji dituduh sebagai dalang dari kasus mundurnya Kim Jung Hyun. Kemudian kasus berkembang menjadi kasus bullying. Seorang mantan staf Seo Ye Ji mengatakan bahwa dirinya sering diperlakukan buruk oleh sang aktris. Isu bullying ini memang sedang ramai di Korea Selatan.

Awal kasus Seo Ye Ji ini memang bermula dari rumor kencan Kim Jung Hyun. Diberitakan bahwa Kim telah berkencan dengan lawan mainnya Seo Ji Hye di drama Crash Landing On You. Namun dibantah oleh agensi. Diberitakan kemudian bahwa Kim akan berpindah ke agensi Seo Ji Hye. Lalu Agensi Kim Jung Hyun mengkonfirmasi bahwa Kim bermasalah dengan kontrak kerjanya. Kim masih memiliki kontrak karna ada kasus di tahun 2018. Pada tahun itu, Kim seharusnya bermain drama Time. Namun akibat kesehatan mental, Kim harus mengundurkan diri dari drama tersebut. Perubahan peran ini membuat rumah perusahaan drama Time menjadi rugi. Lalu Agensi Kim berhasil meyakinkan rumah perusahaan itu bahwa Kim sedang bermasalah dengan kesehatan mentalnya. Mundurnya Kim dari produksi drama Time, membuat Kim masih memiliki sisa kontrak dengan agensinya.

Tak lama setelah berita kontrak tersebut, Dispatch kemudian memberitakan bahwa masalah mundurnya Kim pada drama Time adalah karna Kim dilarang oleh pacarnya, Seo Ye Ji untuk beradegan mesra. Seo Ye Ji diberitakan sebagai pacar yang posesif dan suka mengontrol. Kemudian Dispatch membeberkan cuplikan chat antara Seo Ye Ji dan Kim Jung Hyun. Dalam chat itu, nampak Seo Ye Ji melarang Kim untuk tidak menyentuh lawan mainnya. Diberitakan juga bahwa karena Ye Ji lah, berapa adegan mesra di drama Time dihapus.

Pada tahun 2018, Kim Jung Hyun bersikap dingin kepada aktris lawan mainnya. Saat konferensi pers, lawan mainnya, Seohyun, meminta untuk bergandengan tangan. Kim menolak. Bahkan Kim tidak mau bergandengan tangan saat pemotretan untuk promosi drama. Akibatnya banyak netizen yang mengecam Kim Jung Hyun. Kim dituduh tidak profesional. Kim dianggap tidak bersikap sopan terhadap lawan mainnya. Ternyata semua itu karena Kim dilarang tampil mesra oleh pacarnya saat itu, Seo Ye Ji.

Karena masalah ini, Kim Jung Hyun sampai dibully online. Beberapa fans dari lawan mainnya yaitu Seo Hyun sampai mengajukan petisi. Bahkan muncul petisi untuk mempensiunkan Kim Jung Hyun. Kim dituduh tidak profesional dalam bekerja. Standar kerja dalam dunia perfilman memang menuntut aktor agar terlihat mesra terhadap lawan main. Kim dianggap tidak bisa membedakan antara kehidupan pribadi dengan kehidupannya sebagai aktor profesional.

Akibat pemberitaan Dispatch Aktris Seo Ye Ji pun dicap sebagai pacar posesif dan suka mengontrol. Agensi Seo Ye Ji, kemudian mengeluarkan klarifikasi. Namun beberapa kalangan tidak puas akan klarifikasi ini. Dalam klarifikasi ini, agensi tidak ingin Seo Ye Ji disangkutpautkan dengan kasus mundurnya Kim di drama Time. Itu adalah masalah aktor Kim yang tidak profesional.

Karena skandal ini, karir Kim Jung Hyun dan Seo Ye Ji diramalkan akan tamat. Berat memang menjadi publik figur di Korea. Harus dituntut serba sempurna. Itu karena publik figur dianggap sebagai panutan. Dan yang namanya panutan tidak boleh ada cacat. (Sayang sekali orang Korea sedikit yang mengenal Rasulullah). 

Saat berita ini muncul, yang terlintas di pikiran cuma hah? Gitu amat ya orang Korea. Ya memang budaya serta pola pikir mereka berbeda. Ga habis pikir dengan beberapa komentar netizen Korea yang menyalahkan Kim yang tidak mau beradegan mesra karna pacarnya. Netizen juga mengatakan kalau sikap cemburu Ye Ji sebagai sikap yang tidak profesional dan kekanak-kanakan. Bahkan netizen Indonesia yang menggemari drama Korea pun akan berpendapat yang sama. Dalam dunia hiburan, seorang aktor dan aktris yang bermain dalam satu film harus tampil mesra. Itu adalah hal yang diwajarkan. Itu tuntutan film katanya.

Saat saya baca komentar netizen yang mengatakan Seo Ye Ji tidak profesional dengan melarang pacarnya, ada rasa yang mengganjal. Well sebagai muslim emang kayaknya jauh banget ya perbedaan prinsip kita. Dan memang lucu sekali standar perbuatan orang-orang sekarang. Seperti ada perbedaan antara publik figur (aktor) dengan masyarakat biasa. Jika aktor itu harus dituntut mesra. Itu disebut profesional. Sampai saya bertanya-tanya siapa sih yang bisa menentukan standar sikap seseorang? Bukankah aktor juga manusia? Di manakah semua standar bias ini bermula? Misalkan sebagai seorang yang biasa saja (bukan aktor), jika pasangan kita berpegangan tangan mesra dengan orang lain, bukan seharusnya wajar jika kita cemburu? Kenapa harus ada perbedaan antara aktor atau bukan? Kenapa kalau aktor yang tidak bisa membedakan antara kehidupan pribadi disebut tidak profesional? Lucu kan? Siapa sih diantara manusia yang boleh menentukan apa yang boleh dan tidak? Tidak ada yang bisa dijadikan standar umum kan. Antara satu manusia dan manusia lain tentu akan berbeda pola pemikirannya.

Biasanya manusia menggolongkan apa yang dicintainya dan disukainya sebagai baik. Begitu pula dengan apa yang dibencinya dicap sebagai hal yang buruk. Semua itu didasarkan dari manfaat dan kerugian yang didapat. Padahal sebenarnya perbuatan yang dilakukan manusia tidak ada mempunyai nilai dilihat dari perbuatannya sendiri. Misalnya makan. Apa nilainya? Apa makan itu baik? Biasanya orang yang mendapat manfaat akan berkata makan itu baik. Lalu jika orang itu ingin kurus maka dia akan mengatakan makan itu buruk.
Jadi pada dasarnya makan itu tidak ada nilainya kan? Yang menjadikan baik atau buruknya perbuatan itu adalah unsur di luar perbuatan.

Lalu siapa yang boleh menentukan baik-buruknya suatu perbuatan? Dalam hal ini baik dan buruknya perbuatan dinilai dari unsur-unsur yang mendorong manusia untuk melakukan perbuatan. Selain itu juga karena tujuan yang hendak dicapai dari perbuatan tersebut.

Nah maka itu penting untuk mencari unsur apa yang mampu mendorong manusia melakukan suatu perbuatan. Di samping itu juga mencari tujuan yang hendak dicapainya. Jadi kita akan memahami kapan suatu perbuatan dikatakan baik dan kapan dikatakan buruk.

Sebagai seorang muslim, landasan melakukan suatu perbuatan haruslah berdasarkan iman kepada Allah. Kemudian landasan selanjutnya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan yang membawa syariat Islam. Syariat inilah yang  menjelaskan tentang perintah-perintah dan larangan Allah. Syariat inilah yang akan mengatur hubungan kita dengan Allah, dengan dirinya sendiri dan juga dengan manusia yang lainnya. Seorang muslim yang meyakini hal ini akan menyesuaikan perbuatannya dengan perintah dan larangan Allah. Inilah yang mendorong seorang muslim melakukan suatu perbuatan. Kemudian seorang muslim juga akan menyesuaikan tujuan yang hendak dicapainya dengan ridho dari Allah SWT. Setiap perbuatan yang berpotensi untuk mendatangkan murka Allah tentu akan dijauhi. Itu semua karena menyalahi perintah dan melanggar laranganNya. Amal perbuatan ini akan dikategorikan sebagai amal buruk. Begitu pula sebaliknya. 

Jadi dalam Islam, seorang muslim mengatakan predikat sesuatu itu baik karena perbuatan itu diridhai oleh Allah. Sedangkan buruk sebagai perbuatan yang dimurkai oleh Allah. Islam telah menentukan siapa yang boleh menentukan standar. Semua standar dikembalikan kepada Sang Khaliq. Hanya Allah sajalah sebagai Asy-Syar'i (Pembuat Hukum) yang boleh menentukan predikat baik-buruknya suatu perbuatan. Jadi berpegangan tangan/beradegan mesra/ memandang yang bukan pasangan sah adalah buruk di mata Allah.

Demikian unek-unek saya kali ini. Monmaap kalau panjang x lebar. Abis emessh dengan tingkah polah orang-orang yang aimless di akhirat ini.

Wallahu alam bi shawab.