Minggu, 07 Juni 2015

Resensi Buku Dasar-Dasar Mendidik Anak





Identitas Buku
Judul                     :   Dasar-Dasar Mendidik Anak; Usia 1-10 Tahun
Pengarang             :   Najah as-Sabatin
Penerjemah           :   Yahya Abdurrahman
Editor                    :   Abu Faqih Abdurrahman
Cetakan                 :   Pertama, Maret 2013
Penerbit                 :   Al Azhar Freshzone Publishing
Tebal                     :   156 hlm.

Resensi:
Anak adalah amanah dari Allah SWT.  Saya memulai resensi buku ini persis seperti kalimat pembuka dari penerbit. Mengapa? Karena hampir sebagian orangtua (terutama yang Muslim) sering lupa menyadari bahwa anaknya bukanlah miliknya pribadi. Yang bisa disuruh, diperlakukan kasar, bahkan dianiaya sedemikian rupa atau paling parah ditelantarkan. Anak adalah titipan dari Allah yang akan dimintai pertanggung jawabannya di akhirat kelak. Apakah kita sudah memperlakukan anak dengan baik? Mengajarinya dengan baik?

Anak itu bukanlah robot, bisa diprogram untuk menjadi baik. Ibu paling baik, yang juga mengajarkan kebaikan, akan mendapati anaknya bisa melakukan hal-hal buruk di luar kebiasaan orang tua. Karena anak juga manusia. Mereka dibekali akal oleh Allah. Sama seperti orangtua, anak berpikir dan kemudian mengembangkannya. Kadang orangtua merasa anaknya nakal. Padahal anak hanya sedang berpikir. Melakukan percobaan, memprosesnya kemudian menentukan kesimpulan. Pada proses ini seharusnya orangtua yang menyadari kalau anaknya bukanlah seorang robot.

Dalam buku ini banyak hal yang bisa dipelajari. Bahkan sebenarnya saya belum tamat membacanya. Karena saat membaca buku ini justru ketika sedang ada masalah. Buku ini seperti tidak ada habisnya. Tidak cukup sekali membacanya.

Dari sekian banyak buku parenting, buku ini sangat bagus karena tidak memuat tips-tips saja. Dalam mendidik anak, orangtua memerlukan buku panduan bagaimana mendidik anak sehingga menjadi anak shalih. Itulah maka judulnya Dasar-dasar Mendidik Anak. Kalau hanya berupa tips saja kadang tidak sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Dengan mengetahui dasarnya, orangtua bisa mengimprovisasikan teori sesuai dengan keadaanya.

Pengarangnya memulai pendahuluan dengan hadist populer, “Setiap anak dilahirkan atas fitrah. Maka kedua orangtuanyalah yang menjadikan dia seorang Yahudi, Nashrani atau Majusi”. Maksudnya adalah peran orangtua sangat besar dalam pembentukan tingkah laku anak.

Dasar yang pertama dalam mendidik anak adalah Kesepakatan Kedua Orang Tua Dalam Menentukan Tingkah Laku Yang Baik Dan Tingkah Laku Yang Buruk. Perbedaan standar tingkah laku baik dan buruk bisa jadi sumber masalah dalam suatu keluarga. Untuk itu kedua orangtua perlu bersepakat apa saja tingkah laku yang baik mana yang buruk. Orangtua harus kompak. Perbedaan standar dapat menimbulkan kepribadian ganda pada anak.

Kisah yang paling saya suka adalah pada dasar bagian kedua, Berbuat Baiklah Kepada Anakmu Agar Anakmu Berbakti Kepadamu. Selama ini kita selalu mengenal kisah Malin Kundang si Anak Durhaka. Tapi pernahkah Anda mendengar kisah orangtua yang durhaka?

“Engkau datang mengadukan kedurhakaan anakmu, sedangkan engkau telah mendurhakainya sebelum ia mendurhakaimu, dan engkau telah berbuat buruk kepadanya sebelum ia berbuat buruk kepadamu?” –Umar bin Khattab-

Masih ada dua dasar mendidik anak lagi. Tertarik membacanya? Langsung saja ke penerbit @AlAzhar Fresh Zone.



Cetakan terbaru

3 komentar:

Frida Nurulia mengatakan...

Editing tulisannya bagus gak teh? Biasanya terbitan Al-Azhar banyak typonya dan terjemahannya kurang mantep.

wendydlast mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
wendydlast mengatakan...

Bagus kok. Cuma kadang yah bukan Bahasa Populer orang Indonesia. Jadi agak-agak berat.